Kalau kita ngomongin makanan tradisional Indonesia, ada banyak sekali kuliner unik yang mungkin belum semua orang kenal. Nah, dua di antaranya adalah Bacang dan Kicang. Meski keduanya terdengar mirip, sebenarnya mereka punya sejarah dan ciri khas masing-masing. Mungkin kamu pernah bingung, “Apa sih perbedaan Bacang dan Kicang?” atau “Asalnya dari mana ya makanan ini?”.
Penasaran sama makanan tradisional Bacang dan Kicang? Baca informasi selengkapnya tentang Bacang dan Kicang mulai dari asal-usul hingga perbedaannya di sini!
Apa itu Bacang?
Ayo kita kenalan dulu dengan Bacang! Bacang adalah makanan tradisional Tionghoa yang terbuat dari ketan dan diisi dengan berbagai macam isian seperti daging babi, ayam, atau jamur, lalu dibungkus dengan daun bambu dan dikukus. Di Indonesia, Bacang dikenal dengan nama Bakcang atau Zongzi di negara asalnya, Tiongkok.
Bacang biasanya punya bentuk segitiga atau piramida, dan proses pembuatannya memang butuh ketelatenan. Setelah nasi ketan diisi dengan bahan-bahan tadi, Bacang dibungkus dengan rapat menggunakan daun bambu, lalu diikat dengan tali agar isinya tetap aman saat dikukus. Proses pengukusan ini bisa memakan waktu lama, karena ketan harus dimasak hingga matang sempurna.
Makanan ini punya sejarah panjang yang berkaitan dengan Festival Perahu Naga di Tiongkok. Bacang dikaitkan dengan legenda Qu Yuan, seorang penyair terkenal yang memilih menceburkan diri ke sungai sebagai protes atas invasi negara Qin. Masyarakat setempat yang mencintai Qu Yuan melemparkan Bacang ke sungai agar ikan-ikan tidak memakan tubuhnya.
Di Indonesia, Bacang cukup populer dan bisa ditemukan di berbagai daerah. Namun, biasanya Bacang yang dijual di pasar atau toko-toko makanan sudah dimodifikasi sesuai selera lokal, misalnya dengan menggunakan daging ayam atau bahkan isian vegetarian.
Apa itu Kicang?
Kalau Bacang punya ciri khas tersendiri, bagaimana dengan Kicang? Kicang adalah salah satu variasi Bacang yang sering ditemukan di Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Tionghoa Peranakan. Bedanya, Kicang ini menggunakan bahan yang lebih sederhana. Kalau Bacang lebih sering diisi dengan daging, Kicang biasanya hanya berisi kacang-kacangan, seperti kacang merah atau kacang tanah. Kicang juga dibuat dari nasi ketan dan dibungkus dengan daun bambu seperti Bacang, tetapi tekstur dan rasanya cenderung lebih manis karena penggunaan kacang manis sebagai isian dan bisa dicocol dengan saus gula aren. Makanan ini biasanya lebih sederhana dan dijual dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan Bacang yang lebih ‘berat’ isinya. Walaupun lebih dikenal di komunitas Tionghoa, Kicang ternyata juga punya penggemar setia di kalangan masyarakat Indonesia lainnya. Banyak yang menyukai rasa manis dan tekstur lembut Kicang, apalagi kalau dinikmati bersama secangkir teh hangat.
Perbedaan Bacang dan Kicang
Dari penjelasan di atas, mungkin kamu sudah mulai bisa melihat perbedaan antara Bacang dan Kicang. Meski terlihat mirip, berikut ini beberapa perbedaan utama keduanya:
- Isian
- Bacang biasanya diisi dengan daging, seperti daging ayam, babi, atau jamur. Kadang-kadang Bacang juga punya isian tambahan seperti telur asin.
- Kicang lebih sederhana, dengan isian kacang-kacangan seperti kacang tanah atau kacang merah. Rasa Kicang cenderung manis karena cara makannya yang dicocol dengan gula aren atau srikaya, sedangkan Bacang lebih gurih.
- Rasa
- Bacang memiliki rasa yang lebih kaya dan gurih karena menggunakan daging serta bumbu yang lebih kompleks.
- Kicang lebih manis, terutama jika menggunakan isian kacang merah yang cara makannya dicocol dengan gula aren atau srikaya.
- Popularitas
Bacang lebih umum dan dikenal di berbagai daerah di Indonesia, sementara Kicang lebih sering ditemukan di kalangan masyarakat Tionghoa Peranakan
- Harga
- Bacang cenderung lebih mahal karena menggunakan bahan-bahan yang lebih beragam dan proses pembuatannya yang lebih rumit.
- Kicang lebih murah dan sederhana, cocok sebagai camilan atau makanan ringan.
Asal-Usul Bacang dan Kicang di Indonesia
Bacang dan Kicang sama-sama berasal dari tradisi Tionghoa, yang kemudian dibawa oleh para imigran Tionghoa ke Indonesia. Seiring berjalannya waktu, makanan ini beradaptasi dengan selera orang lokal. Jika di Tiongkok Bacang lebih sering diisi dengan daging babi, di Indonesia kita bisa menemukan Bacang dengan isian daging ayam atau bahkan isian vegetarian, yang tentunya lebih sesuai dengan selera mayoritas masyarakat Indonesia. Begitu juga dengan Kicang. Awalnya makanan ini mungkin lebih populer di kalangan komunitas Tionghoa, tetapi sekarang mulai digemari oleh berbagai lapisan masyarakat karena rasanya yang unik dan harganya yang terjangkau.
Ayo, Cobain Bacang dan Kicang yang Bisa Kamu Temukan di PaxelMarket!
Kalau kamu tertarik mencoba Bacang atau Kicang, tapi bingung di mana untuk membelinya, tenang aja! Di PaxelMarket, kamu bisa menemukan berbagai macam pilihan Bacang dan Kicang dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Bacang daging ayam yang gurih, hingga Kicang manis dengan isian kacang merah yang lembut, semuanya bisa kamu pesan dengan mudah. PaxelMarket bisa memberikan kemudahan dalam pengiriman makanan dari beda kota. Jadi, meskipun kamu lagi di kota yang berbeda, kamu tetap bisa menikmati Bacang dan Kicang tanpa ribet. Nggak perlu khawatir akan kualitas dan keaslian rasanya, karena PaxelMarket bekerja sama dengan merchants lokal yang sudah terpercaya. Jadi, tunggu apa lagi? Nikmati Bacang dan Kicang khas Nusantara hanya di PaxelMarket!